Saturday, September 15, 2018

Tips Memilih DI Box Untuk Gitar, Bass dan Keyboard (bagian 1)


Hanya sedikit musisi atau sound engineer yang benar-benar memperhatikan dalam pemilihan DI Box untuk keperluan rekaman atau live performance. Kebanyakan dari mereka, biasanya hanya tinggal men-colok-kan instrumen mereka dan berasumsi bahwa suaranya akan keluar dari PA atau sistem rekaman akan bagus. Apa yang mereka tidak sadari adalah; apakah jenis direct box ini? Apakah didalamnya transformer pasif ataukah active buffering amplifier?


Secara fungsi, direct box adalah sebuah perangkat audio yang berfungsi agar instrumen musik seperti gitar bass, laptop, dll, dapat dikoneksikan dengan Main PA System yang jaraknya cukup jauh tanpa khawatir timbul gejala signal lost. Perlu diketahui bahwa instrumen-instrumen seperti tersebut diatas menggunakan koneksi kabel high impedance (impedansi tinggi) dan unbalanced, dimana batasan penggunaan kabel paling maksimal  adalah 8 meter sebelum noise timbul. Sebagai contoh, gitar bass Fender Jazz Bass, load dari kabel sepanjang 100 meter akan sangat mempengaruhi tone suara dari instrumen tersebut. Maka dari itu, direct box digunakan untuk mem-balance sinyal tersebut dari gangguan medan magnetik dan merendahkan impedansi sehingga sinyal dapat melewati kabel sepanjang 100 meter tanpa degradasi sinyal.

Ada dua jenis direct box, yaitu pasif dan aktif. Mari kita ulas satu persatu.

Direct Box Pasif


Cara kerja direct box pasif yang paling dasar adalah mem-balance sinyal unbalance dari instrumen dengan menggunakan transformer yang didesain secara khusus untuk mengkonversi impedansi menjadi lebih rendah. Cara kerja DI pasif mirip seperti microphone dynamic, mereka dapat bekerja tanpa menggunakan power tambahan. Dan seperti halnya microphone dinamik, sebuah DI box dengan kualitas yang tinggi seperti Radial JDI dapat di‘genjot’ dengan gain tinggi tanpa khawatir timbul distorsi dan noise.


Sebuah transformer dapat digambarkan seperti jembatan magnetik dengan input dan output dari masing-masing sisi berupa koil yang dililit kesebuah inti dengan laminasi khusus (lihat gambar dibawah). Transformer merek terkenal seperti Jensen, menggunakan laminasi dengan bahan nikel dan teknik lilitan khusus yang berfungsi untuk mengurangi distorsi dan group delay. Tidak seperti sirkuit solid state yang dapat memberikan 100% distorsi ketika di ‘push’ melebihi limitnya (rail voltage), transformer memberikan saturasi secara bertahap untuk menghindari distorsi.

Dengan transformer kualitas tinggi akan memberikan sedikit saturasi yang enak didengar atau seperti kompresi yang natural yang sering sekali kita sebut ‘sound vintage’. Ada alasan kuat untuk hal ini, kebanyakan dari peralatan audio vintage menggunakan transformer untuk input dan outputnya. Transformer kualitas tinggi ini sangat susah untuk dibuat dan sangat mahal harganya. Karena hal inilah kebanyakan dari manufaktur audio tidak lagi menggunakan transformer di desain mereka. Akan tetapi pabrikan DI Box terkemuka seperti Radial masih tetap mempertahankannya di produk-produk DI Box pasif mereka.

Karena kapasitas pengolahan sinyal yang besar (high gain) dan tone yang warm, DI pasif banyak digunakan untuk sumber suara (instrumen) yang dinamik seperti bass aktif dan piano digital. Instrumen-instrumen ini akan mudah sekalioverload ketika memakai DI aktif. Salah satu keunikan transformer adalah dapat meloloskan sinyal AC (Alternating Current) sewaktu mem-block sinyal DC (Direct Current). Dan salah satu tantangan dalam membuat perangkat audio adalah membuang sinyal hum 50 atau 60 yang sering disebut dengan ground loops. Ground loops dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kondisi ground listrik yang tidak bagus, wiring yang jelek, dan juga sinyal DC liar dari perangkat lain lain disekitarnya yang menimbulkan medan elektromagnetik. Karena fungsi transformer seperti jembatan magnetik, input dan output didalamnya tidak benar-benar terkoneksi secara elektrik – input dan outputnya terisolasi satu sama lain. Dengan direct box pasif, masalah-masalah dengan noise biasanya tidak ada lagi.


Karena pada direct box pasif tidak memakai power eksternal, untuk nge-drive sinyal cukup dilakukan oleh pickup instrumen atau amplifier bawaan instrumen. Walaupun DI pasif mempunyai impedansi input sekitar 140.000 Ohm, load dari transformer dan kabel dari pickup dapat mempengaruhi suara. Jadi untuk instrumen yang mempunyai output besar dan liar seperti bass dengan pickup aktif, gitar akustik-elektrik, keyboard dan laptop, disarankan pakai DI Box pasif.


Demikian pembahasan singkat tentang DI Box pasif. Untuk pembahasan Direct Box Active, akan kita lanjutkan di bagian ke-2.

2 comments:

  1. Pak kalau DI pasif difungsikan terbalik (xlr sebagai input & trs/akai sebagai output) bisa gak ? Trimakasiah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, kalau boleh saya bertanya balik:

      "Kenapa harus dibalik? Objektif yang ingin dicapai apa? Atau aplikasinya untuk apa?"

      Terima kasih

      Delete

Silahkan kalo mau komentar, ngasi kritik atau saran. Bebas.

Search This Blog