Wednesday, September 26, 2018

Peavey Invective™120 Guitar Amplifier [Review]

Peavey invective.120™ adalah ampli gitar hasil kolaborasi antara Peavey Electronics dengan Misha Mansoor gitaris Periphery. Berangkat dari pengalaman Peavey selama 5 dekade dalam menciptakan ampli legenda seperti 6505, ampli ini mampu menerjemahkan sound metal yang diinginkan gitaris era sekarang dengan reproduksi tone yang super akurat dan lebih ‘sakit’!. Gitaris dengan permainan gitar yang agresif dan sound yang cenderung heavy, pasti akan terkesima dengan performa Peavey head amplifier invective.120 yang dipadukan dengan kabinet invective™ 212.

courtsey GEARNEWS.COM

Sound dan performa sebuah ampli gitar bergantung dari komponen yang ada di dalamnya. Mulai dari desain, circuitry, pemilihan komponen yang cermat dan perhitungan yang presisi. Dan Peavey invective.120 telah melewati berbagai tahapan tersebut. Sebut saja dari pemilihan komponen utama pada sektor power dan preamp; 4 unit power amp tube 6L6GC telah melalui berbagai tahap penyesuaian dan uji bias yang presisi dan 6 unit preamp tube 12AX7A yang memberikan fondasi dasar power dan tone yang gahar!





Panel Kontrol Depan

Untuk mengelola power melimpah dan tone range yang versatile, Peavey invective.120 menyiapkan 3-channel (Clean / Crunch / Lead) dengan EQ terpisah dan 2 channel boost masing-masing untuk Clean dan Crunch + Lead. Masing-masing channel dilengkapi dengan knob Pre Gain yang memberi keleluasaan gitaris menentukan takaran sinyal yang masuk sebelum diolah pada sektor EQ dan Post Gain yang mengatur output sinyal yang telah di-EQ sebelum diteruskan ke Master Volume. Sebuah paket komplit yang memberi sebuah ‘ruang imajinasi’ bagi para gitaris untuk mengeksplorasi sound yang ideal menurut selera masing-masing.




Masih pada panel depan, invectice.120 juga mempertahankan knob Resonance dan Presence. Dengan kedua tombol ini, kita bisa menyesuaikan / mengatur faktor damping (redaman) pada power ampli. Damping adalah kemampuan kemampuan ampli untuk mengontrol pergerakan cone speaker setelah signal menghilang / habis. Faktor damping yang lebih tinggi (higher) lebih cepat mereduksi getaran speaker cone daripada faktor damping yang lebih rendah (lower) pada range frekuensi yang ter–damping. Faktor damping pada ampli menjadi berkurang pada saat knob tersebut diputar (dibuka). Resonance bekerja pada sektor low end dan Presence secara khusus akan merespon sektor high end dan power amp.



Satu lagi fitur unik dari Peavey invective.120 adalah adanya fitur GATE Threshold pada channel Crunch dan Lead. Hal ini mengindikasikan bahwa invectice.120 adalah ampli super high gain yang ideal bagi gitaris dengan permainan yang agresif dan brutal!


Panel Kontrol Belakang

Pada panel belakang, terdapat fitur-fitur menarik untuk menunjang berbagai kebutuhan gitaris. Salah satunya adalah MSDI (Microphone Simulated Direct Interface) yang memungkinkan untuk mengirim sinyal analog dari ampli langsung ke perangkat recording atau main system (mixing console), dengan knob Level untuk memngatur seberapa besar sinyal yang dikirim melalui jack XLR dan Tone untuk menyesuaikan respon high frequency dari output untuk mengakomodasi perbedaan driver high frequency pada PA System. Untuk mengeliminasi hum yang timbul dari ground loops invective.120 dengan perangkat luar, terdapat tombol ground lift yang dengan mudah diakses.


Selain itu pada panel belakang juga terdapat kontrol level Master Boost yang berfungsi untuk memberikan dorongan gain sebesar 0-5dBV pada sektor Post EQ / Master Volume. Fitur ini juga dikendalikan dengan pedal footswitch yang tersedia.

Tidak cukup disitu, invective.120 juga dilengkapi dengan 2x effects loop untuk memberi keleluasaan para gitaris dalam mengeksplorasi sound dengan menambahkan berbagai pedal favorit. Misalnya pedal modulasi.



Dengan power sebesar 120 watt, Peavey invectice.120 siap meneruskan dominasi sang legenda 6505 yang lebih dulu menancapkan bendera di berbagai stage di seluruh dunia. Mulai dari stage di club kecil sampai dengan festival metal besar. Untuk stage kecil di club-club lokal, jangan khawatir atap dan tembok bangunan akan roboh, karena Peavey invective.120 memberi opsi besar kecilnya power yang dimuntahkan oleh ampli ini; Half atau FULL Power! Fitur ini bisa diakses pada panel belakang.

Pada sektor terakhir, pada bagian belakang Peavey invective.120 juga terdapat pilihan besar kecilnya sinyal yang dikirim ke kabinet / enclosure. Terdapat sakelar tiga posisi yang memungkinkan untuk pemilihan impedansi kabinet yang sesuai. Jika menggunakan dua enclosure dengan impedansi yang sama, saklar harus diatur ke setengah nilai individual. Misalnya, dua enclosure 16 Ohm memerlukan pengaturan 8 Ohm, sementara dua lingkup 8 Ohm akan membutuhkan pengaturan 4 Ohm. Saat menggunakan amp dalam mode HALF POWER, perhatikan juga bahwa ada perbedaan impedansi 2:1 yang juga terdaftar di dekat saklar.


Footswitch

Untuk mempermudah akses seluruh fitur pada ampli, pada setiap paket invective.120 disertakan sebuah pedal footswitch yang terdapat 10-tombol MIDI untuk mengontrol berbagai fungsi, seperti pergantian channel, penambahan effects, boost volume,penyimpanan preset dll dapat dilakukan dengan mudah melalui hentakan ujung sepatu.




Fitur dan Spesifikasi Peavey Invective.120

  • Single input
  • 3-Channel
    • Clean channel with independent EQ: Gain/Low/Mid/High/Post - VERY CLEAN
    • Lead/Crunch channels with sharing EQ: Low/Mid/High
    • Independent Pre and Post Gain controls on Lead and Crunch channels
    • Clean channel Boost Drive & Tone (remote switchable)
    • Lead/Crunch channel Boost Level & Tone (remote switchable)
  • Master Resonance
  • Master Presence
  • Master Volume
  • Power and Standby switches
  • MIDI / Footswitch Input
  • MIDI Out/Thru
  • 2 x 9VDC at 500mA Auxiliary power jacks
  • Rack Loop (remote switchable)
  • 2 x Effects Loop (remote switchable)
  • MSDI Direct Output with Level/Tone/Ground Lift
  • Paralleled speaker outputs with Impedance Selector
  • Channel select with "bullet" LEDs (remote switchable)
  • Half Power switch
  • 4 Matched JJ6L6GC output tubes
  • Top-loaded bias test points and adjustment
  • Blue Jeweled Pilot Light




Tuesday, September 18, 2018

Tips Memilih DI Box Untuk Gitar, Bass dan keyboard (bagian 2)

Active Direct Box

Pada umumnya, direct box aktif adalah unity gain amplifier yang memakai rangkaian sirkuit elektronik untuk melakukan konversi impedansi dan balancing. Sama seperti condenser microphone, DI Box aktif membutuhkan power, baik dalam bentuk battery, power supply atau phantom power. DI Box aktif cukup populer dan banyak yang digunakan karena kemudahan dalam mengakses power 48 Volts phantom power dari main system serta biaya produksi (manufaktur) yang relatif murah jika dibandingkan dengan biaya transformer yang berkualitas tinggi untuk DI Box pasif. Dan selayaknya mic kondensor, DI Box aktif memiliki 'jangkauan' dan headroom yang lebih besar daripada DI Box pasif. Hal ini karena adanya buffering amplifier yang nge-drive sinyal. Impedansi dari input dapat dinaikkan sampai dengan batas titik aman, dimana beban tambahan dari DI Box dan kabel tidak akan mempengaruhi sinyal instrumen tersebut. Hal inilah yang membuat Direct Box aktif sangat cocok untuk instrumen pasif. Sama seperti mic preamp dan power amplifier, harga dan kualitas DI Box aktif sangat bervariasi. Sirkuit solid state sangat dipengaruhi oleh rail voltage atau supply voltage-nya. Ketika sinyal inputnya melebihi batas, sinyal tersebut akan clipped dan memberikan suara seperti square wave.

Phantom power pada awalnya dibuat untuk memenuhi kebutuhan mic condenser. Tegangan yang cukup dari phantom power (48V)  dengan arus yang relatif rendah (5 - 10 miliamper) cocok untuk kebutuhan mic tersebut. Tetapi untuk memberi tenaga pada sebuah amplifier (ataupun direct box aktif) arus tersebut tidak cukup untuk memberi 'headroom'. Beberapa pabrikan pembuat DI Box berhasil menemukan solusi untuk hal tersebut. Salah satunya Radial yang menerapkannya pada J48 dan J48 Stereo. Untuk menghasilkan headroom yang besar, Radial menggabungkan switching supplies ke dalam sistem power nya. Hal ini dimaksudkan untuk meminimalisir penggunaan PAD input dan menghindari timbulnya distorsi serta memghasilkan output level tinggi dan noise yang rendah.


Salah satu keuntungan lain J48 adalah kemampuan mengangkat ground (ground lift) tanpa memutuskan phantom power. Dulu, ground lift berarti berpindah dari 48V phantom power berpindah ke battery internal 9V. Seperti kebayakan engineer, bergantung pada battery sangat tidak disarankan. Ketika power output menurun, justru distorsi akan bertambah naik. Dengan ground lift dari dalam power supply, maka masalah ground loop dapat dihilangkan tanpa harus bergantung pada power dari battery.


Lalu, mana yang lebih baik?

Pertanyaan yang sama dapat kita alamatkan pada microphone jenis apa yang lebih baik; Dinamic atau Condenser? Jawaban diplomatisnya; tergantung kebutuhan. Sebagai pedoman, untuk instrumen dengan level output yang tinggi seperti digital piano, synthesizer, gitar atau bass dengan pickup aktif, lebih baik menggunakan DI Box Pasif. DI Box pasif dengan transformer berkualitas tinggi seperti JDI tidak hanya mengakomodasi output tinggi dari sebuah instrumen dengan baik, tetapi juga memberikan respon trsnsient yang smooth pada saat di-push dengan gain yang melimpah.

Untuk instrumen dengan output level rendah seperti bass dan gitar dengan pickup pasif, lebih disarankan untuk menggunakan Direct Box aktif, seperti Radial J48. Rangkaian circuit aktif dengan impedansi 220.000Ω tidak akan menekan load sinyal pada pickup, sehingga akan menghasilkan tone yang solid dan headroom yang melimpah.

Ada pertanyaan dari pemakaian Direct Box yang diaplikasikan oleh para musisi dunia; Kenapa Paul McCartney, Neil Young dan Tommy Emmanuel menggunakan Radial J48 pada gitar akustik mereka? 

S E L E R A

Jadi, apa pilihanmu?

Saturday, September 15, 2018

Tips Memilih DI Box Untuk Gitar, Bass dan Keyboard (bagian 1)


Hanya sedikit musisi atau sound engineer yang benar-benar memperhatikan dalam pemilihan DI Box untuk keperluan rekaman atau live performance. Kebanyakan dari mereka, biasanya hanya tinggal men-colok-kan instrumen mereka dan berasumsi bahwa suaranya akan keluar dari PA atau sistem rekaman akan bagus. Apa yang mereka tidak sadari adalah; apakah jenis direct box ini? Apakah didalamnya transformer pasif ataukah active buffering amplifier?


Secara fungsi, direct box adalah sebuah perangkat audio yang berfungsi agar instrumen musik seperti gitar bass, laptop, dll, dapat dikoneksikan dengan Main PA System yang jaraknya cukup jauh tanpa khawatir timbul gejala signal lost. Perlu diketahui bahwa instrumen-instrumen seperti tersebut diatas menggunakan koneksi kabel high impedance (impedansi tinggi) dan unbalanced, dimana batasan penggunaan kabel paling maksimal  adalah 8 meter sebelum noise timbul. Sebagai contoh, gitar bass Fender Jazz Bass, load dari kabel sepanjang 100 meter akan sangat mempengaruhi tone suara dari instrumen tersebut. Maka dari itu, direct box digunakan untuk mem-balance sinyal tersebut dari gangguan medan magnetik dan merendahkan impedansi sehingga sinyal dapat melewati kabel sepanjang 100 meter tanpa degradasi sinyal.

Ada dua jenis direct box, yaitu pasif dan aktif. Mari kita ulas satu persatu.

Direct Box Pasif


Cara kerja direct box pasif yang paling dasar adalah mem-balance sinyal unbalance dari instrumen dengan menggunakan transformer yang didesain secara khusus untuk mengkonversi impedansi menjadi lebih rendah. Cara kerja DI pasif mirip seperti microphone dynamic, mereka dapat bekerja tanpa menggunakan power tambahan. Dan seperti halnya microphone dinamik, sebuah DI box dengan kualitas yang tinggi seperti Radial JDI dapat di‘genjot’ dengan gain tinggi tanpa khawatir timbul distorsi dan noise.


Sebuah transformer dapat digambarkan seperti jembatan magnetik dengan input dan output dari masing-masing sisi berupa koil yang dililit kesebuah inti dengan laminasi khusus (lihat gambar dibawah). Transformer merek terkenal seperti Jensen, menggunakan laminasi dengan bahan nikel dan teknik lilitan khusus yang berfungsi untuk mengurangi distorsi dan group delay. Tidak seperti sirkuit solid state yang dapat memberikan 100% distorsi ketika di ‘push’ melebihi limitnya (rail voltage), transformer memberikan saturasi secara bertahap untuk menghindari distorsi.

Dengan transformer kualitas tinggi akan memberikan sedikit saturasi yang enak didengar atau seperti kompresi yang natural yang sering sekali kita sebut ‘sound vintage’. Ada alasan kuat untuk hal ini, kebanyakan dari peralatan audio vintage menggunakan transformer untuk input dan outputnya. Transformer kualitas tinggi ini sangat susah untuk dibuat dan sangat mahal harganya. Karena hal inilah kebanyakan dari manufaktur audio tidak lagi menggunakan transformer di desain mereka. Akan tetapi pabrikan DI Box terkemuka seperti Radial masih tetap mempertahankannya di produk-produk DI Box pasif mereka.

Karena kapasitas pengolahan sinyal yang besar (high gain) dan tone yang warm, DI pasif banyak digunakan untuk sumber suara (instrumen) yang dinamik seperti bass aktif dan piano digital. Instrumen-instrumen ini akan mudah sekalioverload ketika memakai DI aktif. Salah satu keunikan transformer adalah dapat meloloskan sinyal AC (Alternating Current) sewaktu mem-block sinyal DC (Direct Current). Dan salah satu tantangan dalam membuat perangkat audio adalah membuang sinyal hum 50 atau 60 yang sering disebut dengan ground loops. Ground loops dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti kondisi ground listrik yang tidak bagus, wiring yang jelek, dan juga sinyal DC liar dari perangkat lain lain disekitarnya yang menimbulkan medan elektromagnetik. Karena fungsi transformer seperti jembatan magnetik, input dan output didalamnya tidak benar-benar terkoneksi secara elektrik – input dan outputnya terisolasi satu sama lain. Dengan direct box pasif, masalah-masalah dengan noise biasanya tidak ada lagi.


Karena pada direct box pasif tidak memakai power eksternal, untuk nge-drive sinyal cukup dilakukan oleh pickup instrumen atau amplifier bawaan instrumen. Walaupun DI pasif mempunyai impedansi input sekitar 140.000 Ohm, load dari transformer dan kabel dari pickup dapat mempengaruhi suara. Jadi untuk instrumen yang mempunyai output besar dan liar seperti bass dengan pickup aktif, gitar akustik-elektrik, keyboard dan laptop, disarankan pakai DI Box pasif.


Demikian pembahasan singkat tentang DI Box pasif. Untuk pembahasan Direct Box Active, akan kita lanjutkan di bagian ke-2.

Audio-Technica ATH-M60x


ATH-M60x adalah generasi terbaru seri professional headphone Audio-Technica yang didesain untuk keperluan studio, broadcast, dan dan aplikasi audio lainnya. ATH-M60x menggunakan driver aperture besar 45 mm yang sama digunakan pada headphone legendaris ATH-M50x. Dengan fitur tersebut, headphone ini mampu memberikan clarity yang maksimal pada seluruh rentang frekuensi serta respon bass yang super akurat.

Dengan desain yang low-profile, closed-back, on-ear pad-nya memberikan isolasi suara yang sangat baik, nyaman digunakan serta memiliki daya tahan yang prima. Dalam setia paket unit headphone ATH-M60x dilengkapi dengan dengan tiga kabel yang dapat dibongkar-pasang (1,2 m - 3,0 m melingkar, 3,0 m lurus, dan 1,2 m lurus yang masing-masing dengan 3,5 mm (1/8 ") mini-plug), sebuah sekrup adapter 6,3 mm (1/4") dan kantong pelindung untuk penyimpanan maupun saat dibawa kemana-mana.

Fitur dan Spesifikasi:
  • Type : Closed-back dynamic
  • Driver Diameter : 45 mm
  • Magnet : Neodymium
  • Voice Coil : CCAW (Copper-clad aluminum wire)
  • Frequency Response :15 - 28,000 Hz
  • Maximum Input Power : 1,600 mW at 1 kHz
  • Sensitivity : 102 dB
  • Impedance : 38 ohms
  • Weight : 200 g (7.1 oz), without cable and connector
  • Cable : Interchangeable cables: detachable 1.2 m - 3.0 m (3.9' - 9.8') coiled cable, detachable 3.0 m (9.8') straight cable and detachable 1.2 m (3.9') straight cable
  • Accessories Included : Protective carrying pouch, 6.3 mm (1/4") screw-on adapter


Search This Blog